Text
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya sejalan dengan
pengembangan yang dialami, selalu membutuhkan tambahan modal. Perusahaan
dapat menentukan sumber modal apa yang akan dipakai, apakah bersumber dari
modal sendiri, apakah bersumber dari modal sendiri dengan menerbitkan saham
baru atau dengan menggunakan alternative hutang. Untuk menghindari kesalahan
dalam pemilihan sumber modal, maka digunakan analisis leverage yang dapat
menunjang pengambilan keputusan tersebut. Selain itu rasio modal kerja terhadap
total aktiva dan rasio hutang terhadap total aktiva juga dibutuhkan untuk melihat
kemampuan perusahaan dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Dengan
menggunakan leverage, modal kerja maupun hutang, maka diharapkan perusahaan
dapat memperoleh keuntungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara leverage
operasi (DOL), leverage keuangan (DFL), rasio modal kerja (WCTA), dan rasio
hutang (DTA) terhadap return on assets (ROA) pada industri otomotif di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Surabaya tahun 2005 sampai tahun 2010. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan
program komputer Statistical Product and Services Solutions 19.0 (SPSS 19.0).
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi berganda
sebesar 65,9% yang berarti kontribusi keempat variabel tersebut sangat besar
terhadap ROA. Sedangkan nilai koefisien korelasi berganda sebesar 85,5% yang
berarti bahwa keempat variabel tersebut secara bersama-sama terhadap ROA
mempunyai hubungan yangt erat. Dari hasl Uji F diperoleh niali F
10,160
jauh lebih besar dari F
= 3,06 dengan tingkat signifikan =0,000 yang
berarti secara simultan keempat variabel tersebut berpengaruh terhadap ROA.
tabel (4;15)
Berdasarkan hasil Uji t untuk variabel DOL diperoleh nilai t
= 0,190
lebih kecil dari t
= 2,131 dengan tingkat signifikan = 0,852 yang berarti secara
parsial DOL tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Untuk variabel DFL
diperoleh nilai t
tabel
hitung
= 3,280 lebih besar dari t
= 2,131 dengan tingkat
signifikan = 0,020 yang berarti secara parsial DFL berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Untuk variabel WCTA diperoleh nilai t
tabel
= 1,000 lebih kecil
dari t
tabel
hitung
= 2,131 dengan tingkat signifikan = 0,333 yang berarti secara parsial
WCTA tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan untuk variabel
DTA diperoleh nilai t
hitung
= -4,790 lebih kecil dari -t
= -2,131 dengan tingkat
signifikan = 0,000 yang berarti secara parsial DTA berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
tabel
Dari keempat variabel tersebut yang mempunyai pengaruh dominan adalah
rasio hutang (DTA) karena mempunyai koefisien determinasi parsial (r
) paling
besar yaitu sebesar 60,53%. Sedangkan untuk variabel DFL sebesar 9,86%,
variabel WCTA sebesar 6,25% dan variabel DOL sebesar 0,24%.
Kata kunci : DOL, DFL, WCTA, DTA
1S122306 | M-12/306 Fan a c.1 | Perpustakaan Pusat - Lantai 2 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tandon/Tidak dipinjamkan |
Tidak tersedia versi lain