Text
PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTEK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Adanya perbedaan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham perusahaan dapat menyebabkan terjadinya masalah keagenan. Masalah keagenan ini dapat menimbulkan biaya keagenan yang dapat memicu terjadinya manajemen laba. Pemisahan fungsi antara pemilik perusahaan dengan manajer dapat membentuk suatu kondisi didalam manajer berkesempatan untuk mengatur laba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji mekanisme corporate governance yang meliputi ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, kualitas audit, dan transparansi komite audit terhadap manajemen laba. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan di peroleh 35 perusahaan sampel yang menjadi objek penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dalam periode 2010-2012. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) ukuran dewan direksi berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba, dikarenakan ukuran dewan direksi yang terlalu banyak akan mengakibatkan dewan direksi tersebut tidak bisa berkoordinasi dan lebih mudah dikontrol oleh manager Jika manajer dapat mengontrol dewan direksi serta adanya asimetri informasi maka akan lebih leluasa bagi manajer untuk melakukan earnings management. Kondisi ini menandakan bahwa semakin besar ukuran dewan direksi, maka semakin besar pula praktik manajemen laba di perusahaan tersebut. (2) ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba karena ukuran dewan komisaris bukanlah faktor utama sistem pengawasan yang mengurangi tindakan manajemen laba, dikarenakan pembentukan dewan komisaris hanya sekedar untuk memenuhi regulasi yang dikeluarkan oleh badan pengatur pasar modal yang mewajibkan perusahaan minimal mempunyai 30% dewan komisaris yang independen. Hal ini cukup membuktikan bahwa adanya ukuran dewan komisaris tidak akan mempengaruhi manajemen melakukan manajemen laba ataupun tidak. Hal itu terjadi karena dengan adanya dewan komisaris dalam perusahaan tidak begitu berfungsi dalam melakukan pengawasan terhadap perilaku manajer untuk melakukan praktik manajemen laba. (3) kualitas audit berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba, yang berarti bahwa semakin baik kualitas auditor maka semakin kecil praktik manajemen laba di perusahaan. KAP Big Four dianggap lebih berkualitas karena memiliki pengalaman dalam menangani kasus yang lebih banyak daripada KAP Non Bg Four, sehingga KAP Big Four dinilai lebih mampu mengurangi terjadinya praktik manajemen laba di perusahaan, (4) transparansi komite audit berpengaruh negatif secara signifikan terhadap manajemen laba hal ini dikarenakan jika jumlah komite audit diungkap dalam laporan keuangan, maka komite audit dianggap mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga harapannya dapat memenuhi kinerja perusahaan dengan baik dan mengurangi terjadinya praktik manajemen laba di perusahaan.
Kata kunci: ukuran dewan direksi, ukuran komisaris, kualitas audit, transparasi komite audit, dan manajemen laba
1S142354 | A14/354 Han p c.1 | Perpustakaan Pusat - Lantai 2 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tandon/Tidak dipinjamkan |
Tidak tersedia versi lain