Text
PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF JASA RAWAT INAP RS WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA
Pelayanan rawat inap di rumah sakit merupakan salah satu komponen penting pelayanan rumah sakit. Penentuan tarif rawat inap harus dilakukan dengan tepat agar tarif rawat inap dapat bersaing dengan rumah sakit lain dan pihak rumah sakit juga memperoleh laba. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penentuan tarif rawat inap dengan menggunakan activitybased costing pada RS Wiyung Sejahtera Surabaya dan mengetahui besarnya perbandingan tarif rawat inap dengan menggunakan akuntansi biaya tradisional dan activity based costing system. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan menggunakan metode activity based costing. Data-data yang digunakan dari rumah sakit hanya mencakup data tahun 2012 dan penentuan tarif rawat inap yang akan diteliti adalah jenis perawatan umum untuk tarif kamarnya saja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tarif jasa rawat inap dengan menggunakan activity based costing system, dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama biaya ditelusuri ke aktivitas yang menimbulkan biaya dan kemudian tahap kedua membebankan biaya aktivitas ke produk. Dari perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode ABC diketahui besarnya tarif untuk Kelas VVIP Rp 550.000,-, Kelas VIP Rp 500.000, kelas I Rp 400.000, Kelas II Rp 350.000 dan Kelas III Rp 325.000. Dari hasil perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan activity based costing system, apabila dibandingkan dengan tarif rawat inap yang digunakan oleh rumah sakit saat ini terlihat bahwa untuk tarif VVIP lebih rendah pada perhitungan dengan menggunakan ABC dengan metode konvensional. Pada kelas VIP, tarif yang dihasilkan hampir sama, sementara itu pada Kelas I, Kelas II, dan Kelas III, tarif yang dihasilkan dengan perhitungan ABC lebih tinggi dibandingkan dengan tarif konvensional. Perbedaan tarif yang terjadi disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing- masing produk.Activity based costing system telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing karena BED (Bed Occupancy Rate) nya rendah sehingga faktor pembaginya menjadi lebih kecil yang mengakibatkan biaya rawat inap yang harus ditanggung per harinya lebih besar. Saran yang dapat diberikan adalah RSWS sebaiknya mulai mempertimbangkan tarif rawat inap dengan menggunakan activity based costing system karena dengan activity based costing system akan diperoleh informasi biaya rawat inap yang lebih akurat.
Kata Kunci : tarif, rawat inap, activity based costing
1S142325 | A14/325 Nen p c.1 | Perpustakaan Pusat - Lantai 2 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tandon/Tidak dipinjamkan |
Tidak tersedia versi lain