Text
ANALISIS LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK MENILAI KINERJA PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja dan hambatan apa saja yang dihadapi
Pemerintah Kota Surabaya dalam pembuatan anggaran pendapatan dan belanja.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
dengan pendekatan kualitatif. Data yang diolah adalah Ringkasan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 - 2013 Yang Didapatkan
Dari Dinas Pendapatan Kota Surabaya. Analisis yang digunakan untuk
menganalisis kinerja keuangan daerah adalah dengan analisis varians pendapatan,
derajat desentralisasi, rasio ketergantungan keuangn daerah, analisis varians
belanja, rasio efisiensi belanja, dan analisis pembiayaan.
Dalam penelitian ini, belum ditemukan hambatan yang berarti dalam
semua program kerja yang ada pada Dinas Pendapatan Kota Surabaya. Untuk
dapat mengetahui dan menganalisis penyusunan anggaran Dinas Pendapatan Kota
Surabaya telah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri 59 tahun 2007
yang menghubungkan pada sistem anggaran dengan menggunakan pendekatan
kinerja dirancang untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam anggaran.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis kinerja keuangan daerah dapat
disimpulkan bahwa selisih anggaran pendapatan bersaldo negatif, hal ini
mengindikasikan kinerja pendapatan cukup baik walaupun masih belum mampu
memperoleh pendapatan yang sesuai dengan jumlah yang dianggarkan. Derajat
desentralisasi termasuk dalam kriteria baik yang menunjukkan pemerintah kota
surabaya mampu dalam penyelenggaraan desentralisasi. Rasio ketergantungan
keuangan daerah menunjukkan bahwa pemerintah kota surabaya dalam
melaksanakan kegiatannya tidak bergantung pada pemerintah pusat/propinsi.
Analisis varians belanja menunjukkan bahwa selisis anggaran belanja bersaldo
negatif yang mengindikasikan adanya efisiensi atau penghematan anggaran. Rasio
efisiensi belanja di bawah 100% sehingga pemerintah telah melakukan efisiensi
anggaran belanja. Analisis pembiayaan menunjukkan bahwa SILPA bersaldo
negatif sehingga pemerintah kota surabaya sudah tepat dalam penyajian suatu
rencana anggaran atau dengan kata lain realisasi SILPA tidak melebihi dari yang
sudah di anggarkan.
Kata - kata kunci: APBD, Kinerja Keuangan, efektifitas dan efisiensi
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain