Text
PERPUTARAN MODAL KERJA, PLUTANG, KAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS KOPERASI PEGAWAI RPUBLIK INDONESIA KECAMATAN BENJENG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, piutang dan kas terhadap profitabilitas. Populasi dalam penelitian ini adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kecamatan Benjeng. Tidak menggunakan teknik pengambilan sampel karena penelitian ini merupakan studi kasus. Data yang digunakan adalah laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kecamatan Benjeng dari tahun 2008 sampai 2015. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan alat bantu aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perputaran modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kecamatan Benjeng. Hasil penelitian ini mendukung teori Sawir (2009: 16) yang menyatakan bahwa perputaran modal kerja merupakan rasio yang mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap modal kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prakoso et al. (2014), Mulatsih (2014), Nopiani et al. (2015).Perputaran piutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini mendukung teori Riyanto (2001: 90) yang menyatakan bahwa semakin lunak atau semakin lama syarat pembayarannya, berarti semakin lama modal terikat pada piutang, yang berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah semakin rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prakoso et al. (2014), Mulatsih (2014), Verawati (2014), Nopiani et al. (2015), Utami dan Dewi S (2016). Perputaran kas berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas yang mendukung teori Riyanto (2011: 94) yang menyatakan bahwa kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Hal ini tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan persediaan kas yang sangat besar, karena semakin besarnya kas berarti semakin banyak uang yang menganggur sehingga akan memperkecil profitabilitas.Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan olehMulatsih (2014), Utami dan Dewi S (2016).
SM-17085 | SM17/085 Zul p c.1 | Perpustakaan Pusat - R. Koleksi Khusus Lt.2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain