Text
Evaluasi Pelaksanaan Audit Operasioanal Terhadap Peningkatan Kinerja Pelayanan Pada PT Pos Indonesia ( Persero ) Wilayah Surabaya.
INTISARI
Kepuasan dan harapan pelayanan yang diinginkan pelanggan, dapat
mempermudah pihak kantor pos menetapkan kebijakan-kebijakan baru yang lebih
tepat sasaran, untuk memperbaiki keuntungan finansial yang lebih
menguntungkan bagi unit organisasi, karena kepuasan pelanggan merupakan salah
satu faktor yang menentukan daya saing untuk memenangkan persaingan. Sebab
jika pelanggan tidak puas maka akan menyikapi dengan cara meninggalkan pihak
kantor pos dan beralih ke produk atau layanan yang disediakan oleh badan usaha
yang lain. Penelitian dilakukan di Pos Indonesia Surabaya dengan judul Evaluasi
Pelaksanaan Audit Operasional Terhadap Peningkatan Kinerja Pelayanan Pada PT
Pos Indonesia (Persero) Wilayah Surabaya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana kinerja
pelayanan yang diberikan di PT Pos Indonesia (Persero) wilayah Surabaya
(Kantor Pos Besar I) kepada para pengguna jasa pos selama ini. Kemudian
menganalisis pengaruh penerapan audit operasional pelayanan perusahaan, untuk
membenahi kinerja karyawan perusahaan.
Metoda dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang atau perilaku yang diamati.
Hasil dalam penelitian adalah Pos Indonesia mengimplementasikan
strategi dan kebijakannya pada rencana jangka pendek satu tahun yang
dituangkan pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang
disusun oleh masing-masing divisi. Penyusunan tersebut didasari oleh Arahan
Strategis Manajemen (ASM), yang merupakan penjabaran strategi perusahaan.
Idealnya, setiap inisiatif pada RKA harus mengacu pada program jangka
panjang, tema strategis dan ASM pada tahun bersangkutan. ASM merupakan
jembatan antara program kerja dengan RJPP. Pada RKAP jelas secara tertulis
bahwa salah satu item kebijakan kontraksi dan konsolidasi adalah memperkecil
biaya pengawasan dengan pemanfaatan sistem dan teknologi tepat guna,
memperpendek rantai proses untuk menghasilkan operasi yang excellent dan
berbiaya murah dengan menekan sekecil mungkin intercept, redundance dan
overlap. Sementara pada budget terlihat jelas bahwa biaya pengawasan tetap
tumbuh secara amount (naik 18%), dan bila dibandingkan dengan pendapatan,
secara prosentase hanya turun sedikit (0,02%, yaitu dari 0,25% menjadi
0,23%).
Kata-kata kunci: evaluasi pelaksanaan audit operasional, peningkatan kinerja
pelayanan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain